Langsung ke konten utama

Membumikan PMM dan Rumah Belajar, Menuju Merdeka Belajar

Rumah Belajar, Platform Merdeka Mengajar dan Tantangan Kehidupan

Tantangan kehidupan terus berkembang. Zaman selalu berubah dengan sangat cepat. Sesuatu yang sedang kita hadapi saat ini, jauh berbeda dengan apa yang kita hadapi sepuluh tahun lalu. Saya jadi berpikir, kehidupan seperti apa yang akan terjadi pada anak-anak dan murid kita sepuluh tahun lagi? 

Ali Bin Abi Thalib pernah mengingatkan, agar kita mampu mendidik anak-anak sesuai zaman mereka. Mereka akan hidup pada kondisi yang tidak sama dengan kita. Dari permikiran seperti inilah, inovasi dalam pendidikan dan pembelajaran mutlak diperlukan. Seperti disampaikan Pusdatin, bahwa inovasi bisa bisa dilakukan dalam segala komponen pendidikan. Salah satunya media pembelajaran.

Adalah Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar, sebagai salah satu upaya nyata yang telah dilakukan kemendikbudristek, dalam melakukan dan mewadahi geliat inovasi di dunia pendidikan. Keduanya telah mampu memberikan lilin harapan bagi setiap insan pendidikan, termasuk saya. Inovasi bukan lagi hanya isapan jempol, tetapi sudah tampak di depan mata. Keduanya telah mampu mengubah banyak hal dalam dunia pendidikan.

Rumah Belajar menjadi salah satu solusi bagi warga pendidikan, agar mampu mengakses layanan pendidikan dengan mudah dan  gratis. Kini, aktivitas belajar bisa dilakukan di mana saja dan bersama siapa saja. Hal ini sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi. Terlebih saat pandemi, ketika gedung sekolah ditutup, guru dan murid kesulitan untuk bertemu! Sementara setelah pandemi, Rumah Belajar menjadi teman setia, untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi guru dan murid.

Adapun Platform Merdeka Mengajar, menjadi sahabat bagi para guru untuk melakukan aktivitas mengajar, belajar dan berkarya. Platform ini mampu mengubah kebiasaan para guru yang harus meninggalkan kelas untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan. Karena dengan PMM, para guru bisa meningkatkan kompetensinya tanpa meninggalkan tugas utama mereka. Selain itu, pada saat yang sama mereka bisa berkolaborasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.

Memang, akhir-akhir ini, Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar sedang menjadi primadona bagi komunitas pendidikan di Indonesia. Hampir setiap unsur yang terlibat dalam dunia pendidikan, sudah mengenal keduanya. Baik dari ruang-ruang diskusi, media sosialisasi, pertemuan di dunia nyata, maupun pada percakapan semesta dunia maya.

Tak terkecuali bagi para peserta PembaTIK 2022, seperti saya, Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar, menjadi dua hal yang sedang digandrungi. Bagaimana tidak, sekitar tiga bulan terakhir, keduanya terus didalami, dipelajari, jadi ruang kolaborasi dan dijadikan bahan untuk berbagi.

PembaTIK dan Kesempatan Mengembangkan Diri

Bagi saya, kesempatan mengikuti program PembaTIK menjadi salah satu nikmat yang tiada terkira. Dari program ini, saya memiliki ruang yang lebih banyak untuk meningkatkan kompetensi, khususnya dalam pemanfaatan TIK. Lebih dari itu, saya berkesempatan untuk berkolaborasi dengan guru-guru di seluruh Nusantara.

Dimulai dari PembaTIK level 1, saya mampu meningkatkan kemampuan dalam hal literasi TIK. Saya jadi mengerti bagaimana posisi dan peran TIK dalam pendidikan, khususnya untuk meningkatkan kualitas kinerja sebagai guru. Di sini, saya mempelajari mengenai perangkat TIK untuk pembelajaran dan perangkat pembelajaran kolaboratif. Pada level ini pula, saya dikenalkan pada ekosistem digital yang disediakan pemerintah untuk menunjang program merdeka belajar. 

Pada PembaTIK level 2, saya mendapatkan pengalaman mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran digital. Selain itu, saya pun mempelajari mengenai model pembelajaran berbasis sumber digital seperti fitur Sumber Belajar pada Rumah Belajar, mengelola kelas terintegrasi TIK seperti memanfaatkan fitur kelas maya pada Rumah Belajar dan mengembangkan media pembelajaran berteknologi digital. Sungguh ini menjadi pengalaman berharga.

Setelah dibekali berbagai materi mengenai TIK dalam pembelajaran, pada level 3, saya belajar untuk mengembangkan berbagai media pembelajaran, seperti audio, video, multimedia interaktif dan edugame. Tidak hanya menguasai materi, untuk lulus level 3 ini saya harus mampu membuat salah satu media yang diupload langsung pada kanal Rumah Belajar.

Alhamdulillah, akhirnya saya terpilih menjadi salah satu peserta yang lolos ke PembaTIK level 4. Menjadi bagian dari 30 peserta lainnya dari Jawa Barat. Pada level ini, saya dibekali materi karya tulis dan teknik berkomunikasi, untuk selanjutnya dijadikan amunisi dalam berbagi dan berkolaborasi. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi saya, dan menjadi motivasi untuk senantiasa mengembangkan diri dan tak pernah berhenti belajar, berkolaborasi dan berbagi. Terimakasih, PembaTIK.

Berbagi dan Berkolaborasi, untuk Memberi Inspirasi

Setelah mendapatkan berbagai bekal materi dan keterampilan, pada PembaTIK Level 4 saya melaksanakan kegiatan praktik baik pemanfaatan TIK khususnya Kanal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan berbagi dan  berkolaborasi. Berbagai kegiatan ini, saya dokumentasikan juga melalui vlog berikut:

Praktik baik yang saya lakukan adalah memanfaatkan fitur sumber belajar pada kanal rumah belajar, untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi. Pada pelaksanaannya, saya memilih model discovery learning. Yang mana pada setaip tahap pembelajarannya, saya bisa memanfaatkan fitur rumah belajar untuk memberikan pengalaman pembelajaran berdiferensiasi kepada siswa.

Dimulai dengan tahap stimulus memanfaatkan berbagi media. Lalu menentukan problem statmen secara kolaboratif. Dilanjutkan dengan tahap data collecting (pengumpulan informasi) dengan memanfaatkan fitur sumber belajar. Pada tahap ini, siswa bisa memilih sumber sesuai kecenderungan mereka. Karena pada kanal rumah belajar, terdapat berbagai macam sumber. Dari mulai audio, video, media pembelajaran interaktif, edu game, bahkan augmented reality. Untuk memudahkan implementasinya, saya memilih sumber yang relevan lalu link-nya diubah menjadi barcode atau ditampilkan di depan. Sehingga, murid bisa memilih sumber sesuai kecenderungan dan kecepatan belajar mereka.Lalu data diolah oleh murid secara kolaboratif, dikonfirmasi dengan melakukan presentasi dan diverifikasi melalui proses diskusi. Dan, diakhiri dengan menarik kesimpulan bersama.

Adapun Platform Merdeka Mengajar dimanfaatkan untuk mencari inspirasi dalam penyusunan dokumen pembelajaran dan praktik baik implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan kurikulum merdeka. Pada fitur mengajar, saya bisa menemukan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Pada fitur belajar saya bisa meningkatkan kompetensi secara mandiri. Dan dengan fitur bukti karya, saya bisa menemukan inspirasi praktik baik, serta berbagi praktik baik kepada rekan guru senusantara.

Aktivitas berbagi dilaksanakan untuk menyebarkan inspirasi dan praktik baik kepada sebanyak mungkin masyarakat, khususnya komunitas pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berbagai cara, baik tatap muka maupun tatap maya.

Pada prosesnya, saya berkolaborasi dengan berbagai kalangan. Dari mulai sesama Sahabat Rumah Belajar, Duta Rumah Belajar, rekan sejawat, atasan, komunitas guru, murid, Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Disdik Jawa Barat, Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Barat, orang tua dan komunitas masyarakat. Secara lebih teknis, kegiatan ini saya susun dalam sebuah Action Plan yang bisa diakses pada link berikut.

Berikut ini daftar kegiatan berbagi dan berkolaborasi yang telah saya lakukan:

1. Menjadi Narasumber Pada Bimtek TIK yang Diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMP


Kegiatan ini dilaksanakan untuk membekali sekolah-sekolah calon penerima bantuan TIK dari Direktorat Pembinaan SMP. Saya berkesempatan membantu para peserta, dari 50 sekolah di Jawa Barat, untuk lebih memahami dan mampu memanfaatkan Chromebook, Google Workspace for Education dan Platform Merdeka Mengajar. 

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Aston dan Hotel Ibis Trans Studio Bandung pada tanggal 10-14 Oktober 2022 ini, berhasil meningkatkan pemahaman para peserta. Mereka siap untuk menularkan hasilnya kepada warga pendidikan di sekolah masing-masing.

2. Berbagi dan Berkolaborasi dengan Murid di SMPN 1 Cimerak

Saya berbagi dan berkolaborasi bersama para murid dalam memanfaatkan TIK, khususnya Kanal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar. Seperti yang sudah menjadi rahasia umum, murid sekarang merupakan bagian dari digital native. Mereka sudah terbiasa hidup berdampingan dengan teknologi, terutama smartphone. Sehingga, dalam hal pemanfaatan TIK, terkadang mereka lebih dahulu dari para guru. Kalaupun belum pernah mengenal suatu fitur, maka proses adaptasinya berjalan dengan sangat cepat.

Saat saya mengenalkan Kanal Rumah Belajar, mereka terlihat sangat antusias. Diawali dengan pengenalan fitur-fiturnya melalui media smartboard, dilanjutkan dengan proses instalasi dan langsung bisa berselancar dengan pendampingan. Dalam hitungan menit, mereka mampu mengoperasikannya untuk memenuhi kebutuhan belajar.

 3. Berbagi Inspirasi dan Berkolaborasi dengan Rekan Sejawat di SMPN 1 Cimerak

Rekan sejawat di sekolah, merupakan salah satu unsur penting yang harus saya ajak kolaborasi. Mereka merupakan lingkaran terdekat bagi saya dalam menjalankan tugas pokok sebagai pendidik. Sehingga, mereka menjadi salah satu sasaran utama bagi saya dalam melaksanakan kegiatan berbagi dan berkolaborasi.

Kegiatan diawali dengan pengenalan fitur-fitur Platform Merdeka Mengajar dan Kanal Rumah Belajar. Lalu secara kolaboratif mencoba memanfaatkan keduanya dalam pelaksanaan tugas. Kegiatan dilaksanakan secara formal dalam sebuah pertemuan yang dilanjutkan dengan proses pendampingan dan layanan konsultasi. Dalam beberapa kesempatan, kami berdiskusi mengenai kedua layanan tersebut yang merupakan bagian dari ekosistem digital yang disediakan pemerintah untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka dan merdeka belajar.

Berkat kerjasama yang baik dari berbagai unsur di sekolah, sekolah kami sudah seratus persen login PMM dan lulus topik. Dalam laporan progress PMM yang disosialisasikan Dinas Pendidikan, sekolah kami selalu berada dalam peringkat atas, yakni peringkat 1 sampai 3 se-Kabupaten Pangandaran.

4. Berbagi Inspirasi dan Berkolaborasi dengan BBPMP Jabar, Disdikpora Pangandaran dan Para Pemimpin Komunitas Guru Se-Kabupaten Pangandaran

Pada pertengahan bulan Juli tahun 2022, Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu kabupaten yang tingkat pemanfaatan PMM-nya sangat rendah. Sehingga, butuh pendampingan khusus dari BBPMP Jawa Barat. Sejak saat itu, saya mulai berkolaborasi dengan Disdikpora Kab. Pangandaran dan BBPMP Jawa Barat untuk berbagi praktik baik dengan para guru di Pangandaran. 

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi dan praktik baik kepada para pemimpin komunitas guru, dari mulai jenjang PAUD, TK, SD,hingga SMP. Saya dipercaya menjadi narasumber pada kegiatan tersebut. Saya berbagi mengenai pemanfaatan PMM untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru dan mengenalkan ekosistem digital yang disediakan pemerintah untuk mendukung kebijakan implementasi kurikulum merdeka. Setelah itu, para pemimpin komunitas guru diarahkan  untuk mendiseminasikan hasilnya kepada anggota komunitas masing-masing. 

5. Roadshow dan Pendampingan Ke Setiap Kecamatan Di Pangandaran


Setelah kegiatan pendampingan kepada pemimpin komunitas guru, dilanjutkan dengan roadshow kepada setiap kecamatan di Pangandaran. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah para guru jenjang PAUD dan TK. Karena pemanfaatan PMM pada komunitas mereka, masih sangat rendah.

Bersama Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (PAUD PNF)  Disdikpora  Pangandaran dan jajarannya, saya roadshow ke setiap kecamatan di Pangandaran. Para guru berkumpul di salah satu sekolah, lalu berdiskusi dan berkonsultasi terkait kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan ekosistem digital yang tersedia, khususnya PMM. Setiap kedala yang dihadapi diupayakan diselesaikan saat itu juga.

Buah dari kerja keras dan kolaborasi seluruh kalangan, akhirnya Kabupaten Pangandaran mendapatkan penghargaan dari BBPMP Jawa Barat, dalam hal aktivasi akun belajar.id dan guru lulus topik PMM.


6. Webinar Berkolaborasi dengan GTK Disdik Jawa Barat, DRB dan SRB Jawa Barat


Berbagi inspirasi selanjutnya dilaksanakan secara tatap maya. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Okober 2022 ini, terselenggara berkat kolaborasi empat orang Sahabat Rumah Belajar Jawa Barat dengan Duta Rumah Belajar dan GTK Disdik Provinsi Jawa Barat. 

Praktik Baik Pembelajaran Berbasis TIK Terintegrasi Portal Rumah Belajar ini, disiarkan langsung melalui saluran Youtube dan sudah ditonton lebih dari 300 kali. Rekaman kegiatan tersebut bisa disimak pada link berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=WEKyP6IQOx8&t=5247s

7. Webinar Berkolaborasi dengan BBPMP Jawa Barat, Disdikpora Pangandaran, DRB dan SRB


Untuk memaksimalkan proses berbagi, saya menginisiasi terselenggaranya “Webinar Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi”. Berkolaborasi dengan Disdikpora Pangandaran, BBPMP Jawa Barat, Duta Rumah Belajar dan lima orang Sahabat Rumah Belajar. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2022 dan disiarkan langsung melalui saluran Youtube. Sampai tulisan ini terbit, tayangan ini telah ditonton sebanyak 316 kali.

Rekaman webinar ini bisa disimak melalui link berikut:


8. Dakwah Teknologi


Sebagai guru agama, saya sering mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan ceramah keagamaan di komunitas masyarakat. Seperti yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2022, saya diundang oleh Panitia Peringatan Maulid Nabi DKM Nusagede Desa Cijulang Kec. Cijulang Kab. Pangandaran. Dalam momentum ini, saya menyampaikan kepada jamaah, mengenai manfaat penggunaan teknologi dalam pembelajaran seperti Rumah Belajar, agar mampu menginspirasi dalam memanfaatkannya, mendapatkan landasan teologis dan mengenal rambu-rambu agama dalam memanfaatkan teknologi.

Sudut pandang agama menjadi penting untuk disampaikan, agar masyarakat memiliki landasan yang kuat dalam memanfaatkannya tidak dihantui ketakutan. Begitupula sebaliknya, rambu-rambu agama penting diketahui oleh masyarakat agar dalam memanfaatkan teknologi tidak melanggar norma-norma yang sudah diyakini kebenarannya. 

Penutup: PembaTIK Sebagai Ruang Kelahiran Inovasi dan Kolaborasi

Demikian aktifitas yang sudah saya lakukan dalam mengikuti program PembaTIK tahun 2022. Semoga mampu mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya dan menebar kebaikan seluas-luasnya. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikutinya, tetapi merasakan betul manfaatnya. 

PembaTIK menjadi salah satu harapan untuk hadirnya berbagai inovasi dari para guru dan melahirkan banyak kolaborasi. Yang mana, inovasi dan kolaborasi menjadi dua hal yang sangat penting untuk percepatan kemajuan pendidikan kita, khususnya menuju merdeka belajar. ***


Link Vlog Laporan Kegiatan PembaTIK Level 4:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disdikpora Kabupaten Pangandaran Panen Penghargaan

Disdikpora Kab. Pangandaran berhasil memborong banyak penghargaan pada Kegiatan Apresiasi Capaian Program Kemendikbudristek, yang diselenggarakan oleh UPT Kemendikbudristek Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kamis 23 Nopember 2023 di Yogyakarta. Tidak tanggung-tanggung, Disdikpora Kab. Pangandaran meraih delapan penghargaan sekaligus, yakni Capaian Terbaik Aksi Nyata melalui Platform Merdeka Belajar,  Capaian Terbaik Pemanfaatan Rapot Pendidikan,  Capaian Terbaik penggunaan ARKAS dan SIPLah, Capaian Terbaik Iklim Inklusivitas,  Capaian Terbaik dalam Pembentukan Satgas TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan),  Apresiasi penerbitan Regulasi Merdeka Belajar,  Apresiasi Inovasi Pendidikan, dan  Capaian Terbaik Implementasi Kurikulum Merdeka. Kepala Disdikpora Kab. Pangandaran, Dr. H. Agus Nurdin, menyampaikan kebahagiaannya atas raihan ini. Seperti yang dituangkan dalam status media sosial Facebook pribadi, beliau menyampaikan bahwa raihan ini berkat kerja k

Materi PAI SMP Kelas 9: Menelusuri Tradisi Islam di Nusantara

1. Peta Konsep 2. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu: a. Menjelaskan tradisi  Nusantara sebelum Islam dengan benar. b. Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan benar. c. Menjelaskan cara melestarikan tradisi Islam Nusantara dengan benar. d. Mengambil hikmah mempelajari tradisi Islam Nusantara dengan benar. e. Berperilaku melestarikan tradisi Islam Nusantara dalam kehidupan seharihari dengan benar.

Ringkasan PAI SMP Kelas 9 Lengkap

Pada postingan ini akan dibagikan informasi mengenai materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bagi kelas 9 SMP secara lengkap. Dari mulai bab pertama sampai dengan terakhir, sesuai dengan yang tercantum dalam buku paket siswa dan Kompetensi Dasar yang dirilis oleh Kemendikbud. Untuk menuju materi yang dimaksud, bisa langsung diklik dalam daftar isi berikut ini: Bab 1 Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk Bab 2 Jujur dan Menepati Janji Bab 3 Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru Bab 4 Zakat Fitrah dan Zakat Mal Bab 5 Dahsyatnya Persatuan dalam Ibadah Haji dan Umrah Bab 6 Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara Bab 7 Meraih Kesuksesan dengan Optimis, Ikhtiar dan Tawakal Bab 8 Beriman kepada Qada' dan Qadar Berbuah Ketenangan Hati Bab 9 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu Bab 10 Menyayangi Binatang dalam Syariat Penyembelihan Bab 11 Akikah dan Kurban Menumbuhkan Kepedulian Umat  Bab 12 Menelusuri Tradisi